
VIVAnews - Pidato terakhir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang paripurna DPR masih diwarnai aksi boikot Fraksi. Kali ini, aksi walk out datang dari Fraksi Hanura.
Awalnya, pimpinan sidang dari Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso baru saja membuka sidang paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 20 Mei 2010. Tak lama setelah itu, anggota Fraksi Hanura Sarifuddin Suding langsung interupsi. Sarifuddin meminta agar DPR konsisten atas putusan paripurna lalu soal rekomendasi Angket Bank Century.
Interupsi Sarifuddin ternyata tidak 'manjur'. Sidang tetap dilanjutkan untuk mendengar keterangan pemerintah yang diwakili Sri Mulyani. Sesaat kemudian, Sarifuddin memimpin Hanura keluar dari rapat sidang paripurna.
Meski tanpa dihadiri Fraksi Hanura, sidang paripurna DPR tetap dilanjutkan. DPR mendengarkan keterangan pemerintah mengenai pokok-pokok pembicaraan pendahuluan RAPBN 2011 oleh Sri Mulyani.
Di luar ruangan, Sarifuddin meminta DPR untuk menghormati putusan paripurna soal rekomendasi Angket Bank Century. Hanura, kata dia, tidak memiliki masalah dengan Sri Mulyani. "Tapi siapa lagi yang bisa menghormati dan menghargai keputusan Dewan kalau bukan kita sendiri tentang skandal Century," kata anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu. (mt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar